Kalurahan Tamantirto

Desa Tamantirto dibentuk pada Tahun 1946, nama Tamantirto merupakan pemberian dari SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX yang dulu bernama Alas Ketoyan yang artinya Alas adalah Hutan/tempat dan Ketoyan adalah Air. Pada awalnya Desa Tamantirto terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan, yaitu : Kelurahan NGEBEL Lama, Kelurahan KASIHAN Lama, dan Kelurahan SUMBERAN Lama. Adapun Penggabungan ketiga wilayah ini menjadi Kelurahan Tamantirto terjadi pada Tanggal 15 Suro1878 atau tepatnya tanggal 10 Desember 1946/ 16 Muharam 1366 H dijadikan hari lahirnya Desa Tamantirto dengan Suryo Sengkolo Rasa Wening Ambuko Projo.

Desa Tamantirto pada awalnya terdiri dari 3 Kelurahan, yaitu :

1. Kalurahan Ngebel Lama

Lurah : Bapak Ranu Dimejo

2. Kalurahan Sumberan Lama

Lurah : 1. Parto Sentono, 2. Cokro Atmojo,        3. Pawiro Diharjo

3. Kalurahan Kasihan Lama

Lurah : 1. Suto Rejo,        2. Darmo Suwito,        3. Wiryo Sukarto

Dari tiga kalurahan tersebut, pada tahun 1946 digabung menjadi satu dengan nama Kalurahan Tamantirto dengan susunan Perangkat Desa sebagai berikut :

                        Lurah               : Pawiro Diharjo

                        Carik               : Moecheni

                        Jogo Boyo       : Muh. Usuf                             (Mranggen)

                        Sosial               : Sastro Dimejo                       (Kembang)

                        Ulu-Ulu           : Darmo Suwito                       (Ngrame)

                        Modin             : Pujo Suwarso                        (Rukeman)

Enam orang personil adalah cikal bakal Desa Tamantirto dengan Kantor Lurah dirumah Bapak Pawiro Diharjo, Selokambang Gatak Tamantirto, kemudian pindah dirumah Bapak Moecheni di Sumberan kemudian pindah dirumah Bapak Dwijo Martono di Tegalrejo dan menetap di Balai Desa Tamantirto hingga sekarang.